Minggu, 24 Juli 2016

PT Ungaran Sari Garment

BAB 1
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG MASALAH
Perusahaan garment adalah perusahaan yang memproses bahan baku kain menjadi kain yang hasilnya akan dijual kepada konsumen dalam menghasilkan sebuah produk yaitu pakaian jadi, perusahaan garment harus mempunyai 3 aset yang paling uatam yaitu bahan kain yang akan dibuat menjadi pakaian, mesin jahit, operator jahit
Operator mesin jahit meruapakan orang yang paling penting didalam produksi, karena banyak atau sedikitnya jumlah pakaian jadi yang dihasilkan tergantung oleh operator mesin jahit. Dalam membuat satu pakaian jadi, operator mesin jahit herus didukung dengan adanya bahan kain yang akan dibuat menjadi pakaian jadi dan mesin jahit yang mempunyai kualitas baik sehingga perusahaan garment dapat menghasilkan produk jadi yang memuaskan secara kualitas dan kuantitas.
Apabila kauntitas dan kualitas barang yang dipesan oleh pembeli tidak sesuai dengan permintaan, maka akan terjadi pembatalan pembelaian pihak yang akan dirugikan jikan terjadi pembatalan pembelian adalah perusahan garment, karena pakaian jadi yang telah dihasilkan tidak dibayar oleh pembeli. Hal ini disebebakan oleh tidak tepatnya waktu penyelesaian, kuantitas tidak memenuhi persanan pembeli, dan kualitas hasil pesanan tidak sesuai dengan permintaan pembeli.
  Hal seperti diatas dapat berakibat pada keterlamabatan pembayaran gaji karyawan tau yang lebih parah lagi perusahaan garment dapat mengalami kerugian yang sangat besar dan bisa berakibat pada pengurangan karyawan.

B.            BATAS MASALAH

1
 
Setelah penulisan melakukan kerja lapangan di PT. Ungara nSari Garment dan penulis melihat permasalahan yang ada di PT. Ungaran Sari garment serta berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis membatasi masalah “Sistem Kinerja industry Garment  di PT. Ungaran sari Garment Surakarta”

C.           IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam laporan Kerja lapangan ini penulis mengidentifikasi tentang system kinerja Garment dilakasanakan oleh PT. Ungaran sari garment dalam menjalanakan kegiatan usahanya demi kelangsungan dan perkembangan usahanya.

D.           PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan  latar belakang masalah dan judul yang penulis ambil dalam penulisan Laporan Tugas Akhir Kerja lapangan di PT. Ungaran Sari Garment penulis ingin menguraikan tenatang Kinerja Industri Garment di PT. Ungaran Sari Garment diantaranya yaitu :
1.             Bagaimana penerapan system Kinerja Industri garment PT. Ungaran Sari Garment Surakarta ?
2.             Apa keuntungan dan kerugian yang dialami Kinerja Industri Garment ?
3.             Bagaimana strategi Kinerja Industri kredit ?
4.             Hamabatan apa saja yang sering dihadapi oleh Kinerja Industri Garment ?

E.            TEKNIK DAN METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam mendapatkan data uanguk membuat laporan tentang system Kinerja Industri garment di PT. Ungaran Sari Garment, penulis menggunakaan beberapa teknik dan metode pengumpulan data dianataranya adalah ;
1.             Metode Observasi
Yaitu metode pengamatan yang dilakukan secara langsung/ tidak langsung terhadap objek penelitian. Dalam metode ini penulis mengadakan pengamatan secara langsung tentang gejala-gejala yang diharapi yang dilakukan penelitia untuk memperoleh data-data yang penulis perlukan .
2.             Metode Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan wawancara kepadapihak yang terkait mengenai hal-hal yang berkaitan dengan laporan
3.             Metode Dokumentasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dnegan cara membaca buku-buku yang ada diperusahaan serta buku yang ada diperpustakaan

F.            TUJUAN PENELITIAN
Dalam kegiatan kerja lapangan ini penulis mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai berikut :
1.             Untuk memenuhi syarat kelulusan program penddidikan setara Diploma 1 di LPK Dian Nusanatara Surakarta.
2.             Untuk mengumpulkan data guna menyusun laporan kerja lapangan
3.             Penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang system kinerja industry garment yang dilakukan PT. Ungaran Sari Garment.
4.             Untuk menambah wawasan dan pengalaamn pada pnulis tentang dunia kerja.
5.             Belajar menerapkan ilmu yang telah diterima di bangku perkuliahan ke dunia nayata/ kerja. Dengan demikian mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dan kesiapannya untuk terjuan ke dunai kerja.

G.           MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat penulis petik dari kegiatan kerja lapangan dianatara adalah :
1.             Penulis menjadi tahu tentang system kinerja industry garment yang dilakukan PT. Ungaran Sari Garment.
2.             Penulisan mempunyai pengalaman kerja di suatu perusahaan
3.             Dapat mempersiapakan drii bai kemntal maupun keterampilan sebelum terjun ke dunia kerja.

H.           SISTEMATIKA LAPORAN
Supaay memudahkan para pembaca dalam memahami laporan ini, maka penulis mengemukkan tentang sistematika laporan yang akan memudahkan pembaca dalam mengetahui garis besar susunan laporan.
Adapun sistematika laporannya adalah sebagai berikut ;
I.       Bagian Pendahuluan
A.           Halaman Judul
B.           Halaman Persetujuan
C.           Halaman Pengesahan
D.           Halaman Motto dan Persemabaahn
E.            Kata Pengantar
F.            Daftar Isi

II.      Bagian Pokok
BAB I PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
B.            Pembatasan Masalah
C.            Identifikasi Masalah
D.           Perumusan Masalah
E.            Teknik dan Metode Pengumpulan Data
F.             Tujuan Penelitian
G.           Manfaat Penelitian
H.           Sistematika Laporan
BAB II LANDASAN TEORI
A.           Pengertian dan Tujuan Sistem Kinerja Industri Garment
B.            Kebijakan Industri Garment
C.            Menganalisis Industri Garment
BAB III KEADAAN INSTANSI
A.           Sejarah berdirinya perusahaan
B.            Struktur organisasi
C.            Pembagian Tugas
D.           Bidang Usaha
E.            Peraturan Karyawan
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH
A.           Sistem Kinerja Industri Garment PT. Ungaran Sari Garment
B.            Keuntungan dan kelemahan yang diamali kinerja industry garment
C.            Strategi kinerja industry garment
D.           Hambatan yang sering dihadapi Kinerja Industri Garment
BAB V PENUTUP
A.           Kesimpulan
B.            Saran
C.            Kata Penutup
III.    PENUTUP
A.           Daftar Pustaka
B.           Lampiran-lampiran




BAB II
LANDASAN TEORI

A.           Pengertian dan Tujuan Sistem Kinerj Industri Garment
PT. Ungaran Sari Garment merupakan salah satu perusahaan apparel orientasi eksport terbesar di Indonesia, mengeoperasikan pabrik-pabrik kelas dunia di berbagai lokasi di Jawa  yang didukung oleh 11.00 pekerja terampil dan profesional.
Kapasitas produksi PT. Ungaran Sari Garment dapat menangani 1,7 juta lusin pertahun dan masih dengan potensi ekspansi yang besar product : Blouse, Children Wear, Clothing, Clothing Women, Dress making, garment Glove, Jacket, Knitted Wear, man, Pants, Skirt & T-Shirt Man.
Industri adalah satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti ke tingkat yang lebih maju ataupun taraf hidup yang  lebih baik industry juga tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan secara sumber daya menusia dan kemampuannya untuk dapat memanfaatkan secara optimal sumber daya dalam da number daya lainnya yang telah tersedia sedangkan menurut Uu No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industry .
Tujuan :
1.             Menciptakan kuantitas dan kualitas barang yang dipesan oleh pembeli yang sesuai dengan permintaan buyer
2.             Sebagai titik tolak peningkatan mutu yang berkesinambungan
3.             Meningkatkan kepercayaan pelanggan baik dan dalam maupun dari luar negeri.

B.            Kebijakan Industri Garment

6
 
Sebuah analisi makro bertujuan untuk memberikan gambar perkembangan industry. Analisis makro menemukan bahwa meskipun industry ini tetap merupakan sector penting yang ekspor dan kesempatan kerja dimasa pasca krisis pertumbuhannya rendah. Pertumbuhan rendah tersebut lebih disebabkan oleh lemahnya investasi modal daripada karena produktivitas buruh.
Kebijakan perindustrian mencerminkan prinsip-prinsip berikut :
v   Insentif harus diabtasi hanya pada kegiatan baru
v   Ketentuan tentang hal yang beresiko tinggi harus bersifat otomatis
v   Kepemimpinan harus berasal dari pejabat tinggi
v   Keikutansertaan sector swasta harus sistematis

C.           Menganalisis Industri Garment
Industri Garment di Indonesia yang sempat di khawatirkan mengalami kehancuran ternyata justru membaik. Hal ini sangat didukung terutama dari peningkatan nialai ekspor yang dicapai. Dalam beberapa tahun terkahir kinerja ekspor terus mencatatkan pertumbuhan.
Disatu sisi cukup membahagiakan dari sisi ekspor, namun cukup ironis, dipasar domestic sendiri. Padahal industry ini telah memberikan lapangan pekerjaan yang luas bagi banyak masnyarakat Indonesia.
Pemerintah dan kalangan industry tekstil sepakat memperlonggar aturan impor secara bertahap, atas dua tahapan
Tahap I, produk tekstil yang tidak terlalu mengganggu industry dalam negeri dikeluarkan dari kewajiban menggunakan importer produsen.
Tahap II, pembeebsan impor bagi produk yang rata-rata impornya besar namun adap engaruh terhadap produk hilir.





BAB III
KEADAAN UMUM

A.           Sejarah Instansi
Dimulai sejak tahun 1960 dikota Pekalongan yang didirikan oleh Marimutu Sinivasan dan Govindosamy Manusamu dengan nama yaitu PT. Firman Djaja Perkasa. Produk utamanya dalah pembuatan sarung pelekat. Yang hanya berbekal 300 unit ATBM (alat-alat tenun bukan mesin) dan fasilitas lain yang serba manual pada produknya diberi merk lampu adjaib.
Pada tahun 1967 Dp mulai mengembangkan usahanya dengan membuka pabrik di kota Pemalang, alat yang digunakan perlahan diganti dengan mesin teksil dari Cina, Belgia, Korea, dan India. Merk mesinnya juga bermacam-macam seperti Sunrise, Cooper, Toyoda, dan Woung Pong kemudian pada tahun 1970 nama perusahaan diganti menjadi Texmaco Jaya yang meruapakan kependekan dari Tekstil Manufacturing Company. Selama 4 tahun bisnis sinivasan berkembang pesat setelah sukses usaha tekstil TJ mulai merubah sisi hilitnya (garment) hingga pada tanggal 24 September 1975 mulai menjadi PT. Ungaran Sari Garment (usb) di Ungaran, Jawa Tengah.
PT USB sekarang ada 3 cabang :
1.             PT. Ungaran Sari garment 1 di Ungaran
2.             PT. Ungaran Sari Garment 2 di Grogol
3.             PT. Ungaran Sari Garment 3 di Pringapus

B.            Struktur Organisasi
Struktur organisasi alah merupakan susunan ayng sistematis untuk mempermudah alur huungan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari masing-masing mempunyai personil intern yang mempunyai tugas sendiri-sendiri beserta tanggungjawabnya.
Ada 3 jenis struktur organisasnya yaitu ;
1.             Sistem organisasi system
2.             System organisasi fungsional
3.            

8
 
Sistem organiasi garis dan staff

STRUKTUR ORGANISASI PT. UNGARAN SARI GARMENT

Direktur
 
 




IT. Departement
 

Packing
 

Deliveries
 





C.           Pembagian Tugas
1.             Direktur
Sebagai pemimpin tertinggi berkewajiban mengadakan pembagian tugas kepada bawahannya, demikian juga menentukan kebijakan guna perkembangan dan kemajuan perusahaan. Pimpinan perusahaan bertanggungjaab atas kelangkapan dan kelancaran usaha perusahaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :
a.             Memegang Manajemen
b.             Memberikan masukan-masukan secara langsung
c.             Secara langsung mengontrol administrasi akhir
2.             IT Departement
Mengelola pekerjaan teknologi informasi dalam operasional sehari-hari dalam lingkungan perusahaan dan memberikan solusi dan konsultasi teknologi untuk mencapai tujuan dan strategi bisnis perusahaan.
3.             Staff  Finance
Bertanggungjawab atas segala aktivitas keuangan, tugas uatama dari jabatan ini yaitu melakukan pengaturan transaksi, membuat laporan keuangan perusahaan. Pada jabatan ini sangat dibutuhkan kedisiplinan, kejujuran, ketelitian serta tanggungjawab yang tinggi karena jika terjadi kesalahan akan sangat fatal pada perusahaan karena menyangkut keuangan perusahan
4.             Staff Shipping
Ditugaskan suatu perusahaan untuk mengurus dokumen untuk pengiriman barang di perusahaan tersebut, export – impor misalnya.
5.             Staff Human Resources
Pegawai perusahaan yang berperan sebagai pengurus infomasi lowongan kerja terhadap calon pegawai yang sudah melamar dan memilih siapa calon pegawai yang layak untuk direkrut oleh perusahaan


6.             Marketing Manager
Bertanggung jawab melaksanakan ruang lingkup aktivitas penjualan perusahaan. Bertugas menjaga dan meningkatkan volume penjualan, menyiapkan prospek ulien baru, menganalisa data keuangan klien dengan tujuan penarikan investasi klien menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan, memastikan pencapaian target penjualan.
7.             Chief  Merchandises
Bertanggungjawab perencanaan pngawasan serta pelaksanaan kegiatan dibidang merchandise.
8.             Merchandises
Orang yang bertugas mengunjungi toko, pengecer, atau pelanggan dengan maksud untuk memperbaiki pajangan agar produk yang dijual dari pabrik tempat merchandises tersebut bekerja dapat cepat laku dipergunakan oleh konsumen.
9.             Sampling
Contoh garment yang sesuai permintaan buyer.
10.         Assistant Merchandises
Orang yang membantu dan melaksanaka ntugas-tugas atasannya secara lancar
11.         Production Management
Rangkaian kegiatan yang diterapkan sebagai suatu proses perencanaan pelaksanaan pengawasan untuk membuat barang jasa sesuai dengan permintaan buyer.
12.         Production Orders
Mengelola pesanan dari pelanggan yang sudah sesua idengan permintaan buyer
13.         Quality Assurance (QA)
Serangkaian kegiatan berencana yang dilakukan di perusahaan yang bertujuan untuk menjamin mutu dari suatu produk yang dihasilkan.
14.         Maintenance / Repair
Memperbaiki produk yang rusak/ catat dengan benar sesuai permintaan.
15.         Technical & Machine
Memeriksa alat yang digunakan untuk memproduksi dan mengatasi masalah yang didalamnya (kerusakan)
16.         Pattern/ Market
Bahan pembuat pola pada kertas pembuatan pada standar yang terdiri dari berbagai kelas.
17.         Cutting
Proses pemotongan kain sesuai pola meter yang ada da nsudah dicek kebenarannya oleh bagian QC Cutting dan Marker
18.         Sewing
Mengikuti proses sesuai dengan layout sampai baju jadi
19.         Finishing
Proses akhir barang yang akan di transfor ke packing
20.         Quality Control (QC)
Mengecek produk dan bertujuan untuk memperbaiki taraf atau standar sesuai permintaan buyer.
21.         Packing
Mengatur serta mengawasi barang yang sudah di produksi
22.         Deliveries
Mengirim pesanan produk sesuai dengan permintaan buyer

D.           Data Karyawan
Adapun nama sebagian karyawan beserta jabatannya di PT. Ungaran Sari garment sebagai berikut :
No
Nama
Jabatan
1
Didit  Handoyo
Chief QC
2
Sriyati
Koordinator QC
3
Ari
Operator packing
4
Dwi P
SPV Finishing
5
Dewi
QA
6
Sarah
QC Count & Accuracy
7
Novalia
QC Sewing
8
Rusyani
SPV Sewing


E.            Tata Tertib Karyawan
Setiap pekerja wajib mentaati tata tertib yang ditetapkan perusahaan sebagai berikut :
1.             Masuk dan pulang kerja tepat pada waktu yang telah ditetapkan
2.             Mengisi daftar absensi yang telah disediakan
3.             Berpakaian rapi, bersikap sopan, dan tidak banyak mengobrol
4.             Bila tidak masuk kerja wajib memberikan surat keterangan kepada perusahaan
5.             Bila tidak masuk kerja karena sakit lebih dua hari harus dengan surat keterangan dokter.
6.             Dilarang mabuk dalam lingkungan perusahaan
7.             Dilarang merokok di toilet
8.             Dilarang bermain Hp di toilet
9.             Dilarang nongkrong di toilet
10.         Dilarang membawa keluar masuk barang-barang milik perusahaan tanpa ijin perusahaan

Adapun sanksi yang diberikan apabila melanggar tata tertib tersebut diatas yaitu :
11.         Diberikan peringatan secara lesan
12.         Diberikan schorsing
13.         Diberikan surat peringatan
14.         Diambil tindakan pembebeasab tugas (PHK)

F.            Bidang Usaha
Produk Garment menghasilkan produk jadi yang sudah dicek oleh QC dan sudah sesuai permintaan buyer.





G.           Data Produk
Produk yang dihasilkan di PT. Ungaran sari Garment sebagai berikut ;
1.             Blouse
2.             Children Wear
3.             Clothing woman
4.             Dress marking
5.             Garment
6.             Glove
7.             Jacket
8.             Kaitted Wear
9.             Man
10.         Shirt
11.         T-Shirt Man





BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH


A.           Sistem Kinerja Industri Garment di PT. Ungaran Sari Garment
PT. Ungaran Sari Garment merupakan salah satu perusahaan Apparel Orientasi Export terbesar di Indonesia, mengoperasikan pabrik-pabrik kelas dunia di berbagai lokasi di Jawa yang didukung oleh 11.000 pekerja terampil dan professional. Kapasitas produksi PT. Ungaran Sari Garment dapat menangani 1,7 juta lusin pertahun dan maish dengan potensi ekspansi yang besar.
PT. Ungaran Sari Garment memberikan konstribusi terhadap perekonomian masyarakat dan karyawan yang ada, untuk karyawan PT. Ungaran Sari Garment memperoleh pendapat sebesar Rp. 1.3000.000,00 s/d Rp. 1.500.000,00 itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Selain itu karyawan juga mendapatkan dana pensiunan tunjangan hari raya serta jaminan kesehatan. Jam kerja karyawan dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00/ 19.00 apabila terhadap karyawan yang hamil mendapat konpensasi cuti 3 bulan untuk karyawan sementara dan 5 bulan untuk karyawan tetap, bekerja di PT. Ungaran Sari Garment industry dihitung berdasarkan harian bukan berdasarkan shift kerja/ 60 jam per minggu, kertika karyawan melakukan lembur, uang lembur dituliskan jelas dislip gaji, jam istirahat dimulai pukul 12.00 sampai 12.30 kecuali hari jumat jam istirahat lebih lama yakni pada pukul 12.00 sampai 13.00. suasana karyawan biasanya dikarenakan banyak warga yang datang untuk berjualan dikawasan sekitar industry.
B.            Keuntungan dan Kelemahan Kinerja Industri Garment
Kinerja Industri Garment pasti mempunyai keuntungan dan kelamahan. Resiko dalam menjalin kualitas mutu dalam produksi garment sangatlah tidak mudah, pasti ada proses-proses/ alur-alur kinerja yang baik biar tercipta kualitas/ mutu sesuai permintaan buyer.

15
 
 


Berikut ini factor-faktor kualitas garment :
1.             Style
2.             Maesurement
3.             Uniformity and color matching
4.             Seams (Stich density, stitch type, thread)
5.             Puckering
6.             Appaerance
7.             Color Fastness (to washing, rubbing, water, etc)
8.             Crease recovery
9.             Buttons and Buttonholes
10.         Fabric defect
11.         Garment Defect
Dalam memecahkan masalah tersebut yang sudah diketahui oleh Quality Control, dapat memanggil Staff Mekanik untuk membenahi mesin jahit untuk distel ulang. Dan sangatlah tidak mudah untuk menjadi Quality Control (Kendali mutu garment). Ada tahap-tahap yang bisa dilakukan sebagai berikut :
1.             Menentukan standar kualitas mutu barang untuk menyelesaikan produk garment
2.             Menentukan spesifikasi untuk keubutuhan/ keperluan bahan dasar untuk mencapai keindahan/ estetika
3.             Menentukan spesifikasi untuk proses
4.             Menentukan prosedur pemeriksaan kendali
5.             Menentukan prosedur pemeriksaan kualitas

C.           Strategi Kinerja Industri Garment
Penggabungan dari beberapa tugas yang dikelompokkan sebagai berikut :
1.             Pemasaran
2.             Merchandising
3.             Perencanaan Produksi
4.             Produksi
5.             Penjamin/ Kendali mutu
6.             Keuangan
7.             Pembeli
8.             Operasional
KAIZEN : sebuah manajemen yang berasal dari jepang yang merupakan prinsip fundamental dari konsep lean manufacturing yang diterapkan sebagai pendekatan bertahap secara sistematis dan berkelanjutan dalam upaya untuk menciptakan sebuah lingkungan kerja ideal yang berdampak besar terhadap mutu, produktivitas, kebersihan dan kenyamanan kerja serta dapat memotivasi SDM dalam bekerja.
Konsep 5s tersebut adalah :
1.             Seiri – Short (ringkas)
Contoh : terjadinya penumpukan dalam salah satu operasi-operasi sewing
2.             Seiton – Straighten  (Rapi)
Contoh : ikat gunting dengan tali
3.             Seosou – Sweep and Celan (Resik/ bersih)
Contoh : melakukan pemberitahuan sisa potongan kain
4.             Seiketsu – Systemite (rawat)
5.             Shitseke – Standardize (Rajin)

D.           Hamabatan yang sering dihadapi kinerja Industri Germent
Resiko usaha garment dapat mempengaruhi keberhasilan :
a.              Dalam sisi teknologi
Perkembangan pasar global telah menghadapi produsen garment kepada permasalahan utama yang adanya kompetisi global yang menyebabkan harga produknya terus turun, keinginan konsumen yang terus meningkat
b.             Ketersediaan lahan/ lokasi
Factor lahan/ lokasi tidak terlalu berpengaruh dalam industry garment
c.              Produk subtitun
d.             Jaminan ketersediaan bahan baku utama

BAB V
PENUTUP

Penulis mengucapkan puji syukur serta terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan lancar meskipun masih ada kekurangrangannya, serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini serta tlah memberikan saran, bimbingan serta dorongan kepada penulis
Penulisan sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembimbing, rekan-rekan serta semua pihak yang sifatnya membangun demi sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khusunya

A.           Kesimpualan
1.             Bisnis Garment menjadi bisnis menjanjikan di Indonesia
2.             Macam-macamn produk yang dapat dihasilkan dari usaha garment
3.             Banyak factor yang mempengaruhi usaha garment

B.            Saran
1.             Sebaiknya pemerintah mendukung para pengusaha garmen di Indonesia
2.             Sebaiknya garmen harus mampu bersaing dengan garmen impor
3.             Sebaiknya factor-faktor yang mempengaruhi dalam usaha garmen benar-benar dipahami oleh pengusaha garment, agar hasil garment mereka maksimal

18
 

 




8 komentar:

  1. pt.unggaran sari garmen adalah perusahaan yang cukup bagus dalam produksi
    pakaian jadi yang sangat berkualitas dan di minati banyak konsumen
    dan semangkin eksis produknya,

    BalasHapus
  2. Kak boleh minta struktur organisasinya? karena ini foto struktur organisasinya tidak bisa dibuka,
    Terimakasih,

    BalasHapus
  3. Boleh minta struktur organisasinya kak?

    BalasHapus
  4. Boleh minta surat pengalaman kerjanya kak

    BalasHapus
  5. Bagi karyawan yg sudah tidak bekerja di pt ungaran sari garment,apakah bisa mengurus bpjs ketenagakerjaan karena tidak bisa di cek melalui aplikasi bpjstku, dan mengurus surat pengalaman kerja?

    BalasHapus