PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Perusahaan
garment adalah perusahaan yang memproses bahan baku kain menjadi kain yang
hasilnya akan dijual kepada konsumen dalam menghasilkan sebuah produk yaitu
pakaian jadi, perusahaan garment harus mempunyai 3 aset yang paling uatam yaitu
bahan kain yang akan dibuat menjadi pakaian, mesin jahit, operator jahit
Operator
mesin jahit meruapakan orang yang paling penting didalam produksi, karena
banyak atau sedikitnya jumlah pakaian jadi yang dihasilkan tergantung oleh
operator mesin jahit. Dalam membuat satu pakaian jadi, operator mesin jahit
herus didukung dengan adanya bahan kain yang akan dibuat menjadi pakaian jadi
dan mesin jahit yang mempunyai kualitas baik sehingga perusahaan garment dapat
menghasilkan produk jadi yang memuaskan secara kualitas dan kuantitas.
Apabila
kauntitas dan kualitas barang yang dipesan oleh pembeli tidak sesuai dengan
permintaan, maka akan terjadi pembatalan pembelaian pihak yang akan dirugikan
jikan terjadi pembatalan pembelian adalah perusahan garment, karena pakaian
jadi yang telah dihasilkan tidak dibayar oleh pembeli. Hal ini disebebakan oleh
tidak tepatnya waktu penyelesaian, kuantitas tidak memenuhi persanan pembeli,
dan kualitas hasil pesanan tidak sesuai dengan permintaan pembeli.
Hal seperti diatas dapat berakibat pada
keterlamabatan pembayaran gaji karyawan tau yang lebih parah lagi perusahaan
garment dapat mengalami kerugian yang sangat besar dan bisa berakibat pada
pengurangan karyawan.
B.
BATAS
MASALAH
|
Setelah penulisan melakukan kerja
lapangan di PT. Ungara nSari Garment dan penulis melihat permasalahan yang ada
di PT. Ungaran Sari garment serta berdasarkan uraian latar belakang diatas maka
penulis membatasi masalah “Sistem Kinerja industry Garment di PT. Ungaran sari Garment Surakarta”
C.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Dalam
laporan Kerja lapangan ini penulis mengidentifikasi tentang system kinerja Garment
dilakasanakan oleh PT. Ungaran sari garment dalam menjalanakan kegiatan
usahanya demi kelangsungan dan perkembangan usahanya.
D.
PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan judul yang penulis
ambil dalam penulisan Laporan Tugas Akhir Kerja lapangan di PT. Ungaran Sari
Garment penulis ingin menguraikan tenatang Kinerja Industri Garment di PT.
Ungaran Sari Garment diantaranya yaitu :
1.
Bagaimana penerapan
system Kinerja Industri garment PT. Ungaran Sari Garment Surakarta ?
2.
Apa keuntungan dan
kerugian yang dialami Kinerja Industri Garment ?
3.
Bagaimana strategi
Kinerja Industri kredit ?
4.
Hamabatan apa saja yang
sering dihadapi oleh Kinerja Industri Garment ?
E.
TEKNIK
DAN METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam
mendapatkan data uanguk membuat laporan tentang system Kinerja Industri garment
di PT. Ungaran Sari Garment, penulis menggunakaan beberapa teknik dan metode
pengumpulan data dianataranya adalah ;
1.
Metode
Observasi
Yaitu
metode pengamatan yang dilakukan secara langsung/ tidak langsung terhadap objek
penelitian. Dalam metode ini penulis mengadakan pengamatan secara langsung
tentang gejala-gejala yang diharapi yang dilakukan penelitia untuk memperoleh
data-data yang penulis perlukan .
2.
Metode
Wawancara
Yaitu
metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan wawancara kepadapihak yang
terkait mengenai hal-hal yang berkaitan dengan laporan
3.
Metode
Dokumentasi
Yaitu
metode pengumpulan data yang dilakukan dnegan cara membaca buku-buku yang ada
diperusahaan serta buku yang ada diperpustakaan
F.
TUJUAN
PENELITIAN
Dalam
kegiatan kerja lapangan ini penulis mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai
berikut :
1.
Untuk memenuhi syarat kelulusan
program penddidikan setara Diploma 1 di LPK Dian Nusanatara Surakarta.
2.
Untuk mengumpulkan data
guna menyusun laporan kerja lapangan
3.
Penulis ingin
mengetahui lebih jauh tentang system kinerja industry garment yang dilakukan
PT. Ungaran Sari Garment.
4.
Untuk menambah wawasan
dan pengalaamn pada pnulis tentang dunia kerja.
5.
Belajar menerapkan ilmu
yang telah diterima di bangku perkuliahan ke dunia nayata/ kerja. Dengan
demikian mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dan kesiapannya untuk
terjuan ke dunai kerja.
G.
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat
yang dapat penulis petik dari kegiatan kerja lapangan dianatara adalah :
1.
Penulis menjadi tahu
tentang system kinerja industry garment yang dilakukan PT. Ungaran Sari
Garment.
2.
Penulisan mempunyai
pengalaman kerja di suatu perusahaan
3.
Dapat mempersiapakan
drii bai kemntal maupun keterampilan sebelum terjun ke dunia kerja.
H.
SISTEMATIKA
LAPORAN
Supaay
memudahkan para pembaca dalam memahami laporan ini, maka penulis mengemukkan
tentang sistematika laporan yang akan memudahkan pembaca dalam mengetahui garis
besar susunan laporan.
Adapun
sistematika laporannya adalah sebagai berikut ;
I. Bagian Pendahuluan
A.
Halaman Judul
B.
Halaman Persetujuan
C.
Halaman Pengesahan
D.
Halaman Motto dan
Persemabaahn
E.
Kata Pengantar
F.
Daftar Isi
II. Bagian Pokok
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Pembatasan Masalah
C.
Identifikasi Masalah
D.
Perumusan Masalah
E.
Teknik dan Metode
Pengumpulan Data
F.
Tujuan Penelitian
G.
Manfaat Penelitian
H.
Sistematika Laporan
BAB
II LANDASAN TEORI
A.
Pengertian dan Tujuan Sistem
Kinerja Industri Garment
B.
Kebijakan Industri
Garment
C.
Menganalisis Industri
Garment
BAB
III KEADAAN INSTANSI
A.
Sejarah berdirinya
perusahaan
B.
Struktur organisasi
C.
Pembagian Tugas
D.
Bidang Usaha
E.
Peraturan Karyawan
BAB
IV PEMBAHASAN MASALAH
A.
Sistem Kinerja Industri
Garment PT. Ungaran Sari Garment
B.
Keuntungan dan
kelemahan yang diamali kinerja industry garment
C.
Strategi kinerja
industry garment
D.
Hambatan yang sering
dihadapi Kinerja Industri Garment
BAB
V PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
C.
Kata Penutup
III. PENUTUP
A.
Daftar Pustaka
B.
Lampiran-lampiran
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian
dan Tujuan Sistem Kinerj Industri Garment
PT.
Ungaran Sari Garment merupakan salah satu perusahaan apparel orientasi eksport
terbesar di Indonesia, mengeoperasikan pabrik-pabrik kelas dunia di berbagai
lokasi di Jawa yang didukung oleh 11.00
pekerja terampil dan profesional.
Kapasitas
produksi PT. Ungaran Sari Garment dapat menangani 1,7 juta lusin pertahun dan
masih dengan potensi ekspansi yang besar product : Blouse, Children Wear, Clothing,
Clothing Women, Dress making, garment Glove, Jacket, Knitted Wear, man, Pants,
Skirt & T-Shirt Man.
Industri
adalah satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti
ke tingkat yang lebih maju ataupun taraf hidup yang lebih baik industry juga tidak terlepas dari
usaha untuk meningkatkan secara sumber daya menusia dan kemampuannya untuk
dapat memanfaatkan secara optimal sumber daya dalam da number daya lainnya yang
telah tersedia sedangkan menurut Uu No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industry .
Tujuan
:
1.
Menciptakan kuantitas
dan kualitas barang yang dipesan oleh pembeli yang sesuai dengan permintaan
buyer
2.
Sebagai titik tolak
peningkatan mutu yang berkesinambungan
3.
Meningkatkan
kepercayaan pelanggan baik dan dalam maupun dari luar negeri.
B.
Kebijakan
Industri Garment
|
Sebuah analisi makro bertujuan untuk
memberikan gambar perkembangan industry. Analisis makro menemukan bahwa
meskipun industry ini tetap merupakan sector penting yang ekspor dan kesempatan
kerja dimasa pasca krisis pertumbuhannya rendah. Pertumbuhan rendah tersebut
lebih disebabkan oleh lemahnya investasi modal daripada karena produktivitas
buruh.
Kebijakan
perindustrian mencerminkan prinsip-prinsip berikut :
v
Insentif harus diabtasi
hanya pada kegiatan baru
v
Ketentuan tentang hal
yang beresiko tinggi harus bersifat otomatis
v
Kepemimpinan harus
berasal dari pejabat tinggi
v
Keikutansertaan sector
swasta harus sistematis
C.
Menganalisis
Industri Garment
Industri
Garment di Indonesia yang sempat di khawatirkan mengalami kehancuran ternyata justru
membaik. Hal ini sangat didukung terutama dari peningkatan nialai ekspor yang
dicapai. Dalam beberapa tahun terkahir kinerja ekspor terus mencatatkan
pertumbuhan.
Disatu
sisi cukup membahagiakan dari sisi ekspor, namun cukup ironis, dipasar domestic
sendiri. Padahal industry ini telah memberikan lapangan pekerjaan yang luas
bagi banyak masnyarakat Indonesia.
Pemerintah
dan kalangan industry tekstil sepakat memperlonggar aturan impor secara
bertahap, atas dua tahapan
Tahap
I, produk tekstil yang tidak terlalu mengganggu industry dalam negeri
dikeluarkan dari kewajiban menggunakan importer produsen.
Tahap
II, pembeebsan impor bagi produk yang rata-rata impornya besar namun adap
engaruh terhadap produk hilir.
BAB
III
KEADAAN
UMUM
A.
Sejarah
Instansi
Dimulai
sejak tahun 1960 dikota Pekalongan yang didirikan oleh Marimutu Sinivasan dan
Govindosamy Manusamu dengan nama yaitu PT. Firman Djaja Perkasa. Produk
utamanya dalah pembuatan sarung pelekat. Yang hanya berbekal 300 unit ATBM
(alat-alat tenun bukan mesin) dan fasilitas lain yang serba manual pada
produknya diberi merk lampu adjaib.
Pada
tahun 1967 Dp mulai mengembangkan usahanya dengan membuka pabrik di kota
Pemalang, alat yang digunakan perlahan diganti dengan mesin teksil dari Cina,
Belgia, Korea, dan India. Merk mesinnya juga bermacam-macam seperti Sunrise,
Cooper, Toyoda, dan Woung Pong kemudian pada tahun 1970 nama perusahaan diganti
menjadi Texmaco Jaya yang meruapakan kependekan dari Tekstil Manufacturing
Company. Selama 4 tahun bisnis sinivasan berkembang pesat setelah sukses usaha
tekstil TJ mulai merubah sisi hilitnya (garment) hingga pada tanggal 24
September 1975 mulai menjadi PT. Ungaran Sari Garment (usb) di Ungaran, Jawa
Tengah.
PT
USB sekarang ada 3 cabang :
1.
PT. Ungaran Sari
garment 1 di Ungaran
2.
PT. Ungaran Sari
Garment 2 di Grogol
3.
PT. Ungaran Sari
Garment 3 di Pringapus
B.
Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi alah merupakan susunan ayng sistematis untuk mempermudah alur
huungan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam melaksanakan tugas
sehari-hari masing-masing mempunyai personil intern yang mempunyai tugas
sendiri-sendiri beserta tanggungjawabnya.
Ada
3 jenis struktur organisasnya yaitu ;
1.
Sistem organisasi
system
2.
System organisasi
fungsional
3.
|
Sistem organiasi garis dan staff
STRUKTUR
ORGANISASI PT. UNGARAN SARI GARMENT
|
|
|||||||
|
|||||||
|
C.
Pembagian
Tugas
1.
Direktur
Sebagai
pemimpin tertinggi berkewajiban mengadakan pembagian tugas kepada bawahannya,
demikian juga menentukan kebijakan guna perkembangan dan kemajuan perusahaan.
Pimpinan perusahaan bertanggungjaab atas kelangkapan dan kelancaran usaha
perusahaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :
a.
Memegang Manajemen
b.
Memberikan
masukan-masukan secara langsung
c.
Secara langsung
mengontrol administrasi akhir
2.
IT Departement
Mengelola
pekerjaan teknologi informasi dalam operasional sehari-hari dalam lingkungan
perusahaan dan memberikan solusi dan konsultasi teknologi untuk mencapai tujuan
dan strategi bisnis perusahaan.
3.
Staff Finance
Bertanggungjawab
atas segala aktivitas keuangan, tugas uatama dari jabatan ini yaitu melakukan
pengaturan transaksi, membuat laporan keuangan perusahaan. Pada jabatan ini
sangat dibutuhkan kedisiplinan, kejujuran, ketelitian serta tanggungjawab yang
tinggi karena jika terjadi kesalahan akan sangat fatal pada perusahaan karena
menyangkut keuangan perusahan
4.
Staff Shipping
Ditugaskan
suatu perusahaan untuk mengurus dokumen untuk pengiriman barang di perusahaan
tersebut, export – impor misalnya.
5.
Staff Human Resources
Pegawai
perusahaan yang berperan sebagai pengurus infomasi lowongan kerja terhadap
calon pegawai yang sudah melamar dan memilih siapa calon pegawai yang layak
untuk direkrut oleh perusahaan
6.
Marketing Manager
Bertanggung
jawab melaksanakan ruang lingkup aktivitas penjualan perusahaan. Bertugas
menjaga dan meningkatkan volume penjualan, menyiapkan prospek ulien baru,
menganalisa data keuangan klien dengan tujuan penarikan investasi klien
menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan, memastikan pencapaian target
penjualan.
7.
Chief Merchandises
Bertanggungjawab
perencanaan pngawasan serta pelaksanaan kegiatan dibidang merchandise.
8.
Merchandises
Orang
yang bertugas mengunjungi toko, pengecer, atau pelanggan dengan maksud untuk
memperbaiki pajangan agar produk yang dijual dari pabrik tempat merchandises
tersebut bekerja dapat cepat laku dipergunakan oleh konsumen.
9.
Sampling
Contoh
garment yang sesuai permintaan buyer.
10.
Assistant Merchandises
Orang
yang membantu dan melaksanaka ntugas-tugas atasannya secara lancar
11.
Production Management
Rangkaian
kegiatan yang diterapkan sebagai suatu proses perencanaan pelaksanaan pengawasan
untuk membuat barang jasa sesuai dengan permintaan buyer.
12.
Production Orders
Mengelola
pesanan dari pelanggan yang sudah sesua idengan permintaan buyer
13.
Quality Assurance (QA)
Serangkaian
kegiatan berencana yang dilakukan di perusahaan yang bertujuan untuk menjamin
mutu dari suatu produk yang dihasilkan.
14.
Maintenance / Repair
Memperbaiki
produk yang rusak/ catat dengan benar sesuai permintaan.
15.
Technical & Machine
Memeriksa
alat yang digunakan untuk memproduksi dan mengatasi masalah yang didalamnya
(kerusakan)
16.
Pattern/ Market
Bahan
pembuat pola pada kertas pembuatan pada standar yang terdiri dari berbagai
kelas.
17.
Cutting
Proses
pemotongan kain sesuai pola meter yang ada da nsudah dicek kebenarannya oleh
bagian QC Cutting dan Marker
18.
Sewing
Mengikuti
proses sesuai dengan layout sampai baju jadi
19.
Finishing
Proses
akhir barang yang akan di transfor ke packing
20.
Quality Control (QC)
Mengecek
produk dan bertujuan untuk memperbaiki taraf atau standar sesuai permintaan
buyer.
21.
Packing
Mengatur
serta mengawasi barang yang sudah di produksi
22.
Deliveries
Mengirim
pesanan produk sesuai dengan permintaan buyer
D.
Data
Karyawan
Adapun
nama sebagian karyawan beserta jabatannya di PT. Ungaran Sari garment sebagai
berikut :
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Didit Handoyo
|
Chief
QC
|
2
|
Sriyati
|
Koordinator
QC
|
3
|
Ari
|
Operator
packing
|
4
|
Dwi
P
|
SPV
Finishing
|
5
|
Dewi
|
QA
|
6
|
Sarah
|
QC
Count & Accuracy
|
7
|
Novalia
|
QC
Sewing
|
8
|
Rusyani
|
SPV
Sewing
|
E.
Tata
Tertib Karyawan
Setiap
pekerja wajib mentaati tata tertib yang ditetapkan perusahaan sebagai berikut :
1.
Masuk dan pulang kerja
tepat pada waktu yang telah ditetapkan
2.
Mengisi daftar absensi
yang telah disediakan
3.
Berpakaian rapi,
bersikap sopan, dan tidak banyak mengobrol
4.
Bila tidak masuk kerja
wajib memberikan surat keterangan kepada perusahaan
5.
Bila tidak masuk kerja
karena sakit lebih dua hari harus dengan surat keterangan dokter.
6.
Dilarang mabuk dalam
lingkungan perusahaan
7.
Dilarang merokok di
toilet
8.
Dilarang bermain Hp di
toilet
9.
Dilarang nongkrong di
toilet
10.
Dilarang membawa keluar
masuk barang-barang milik perusahaan tanpa ijin perusahaan
Adapun
sanksi yang diberikan apabila melanggar tata tertib tersebut diatas yaitu :
11.
Diberikan peringatan
secara lesan
12.
Diberikan schorsing
13.
Diberikan surat
peringatan
14.
Diambil tindakan
pembebeasab tugas (PHK)
F.
Bidang
Usaha
Produk
Garment menghasilkan produk jadi yang sudah dicek oleh QC dan sudah sesuai
permintaan buyer.
G.
Data
Produk
Produk
yang dihasilkan di PT. Ungaran sari Garment sebagai berikut ;
1.
Blouse
2.
Children Wear
3.
Clothing woman
4.
Dress marking
5.
Garment
6.
Glove
7.
Jacket
8.
Kaitted Wear
9.
Man
10.
Shirt
11.
T-Shirt Man
BAB
IV
PEMBAHASAN
MASALAH
A.
Sistem
Kinerja Industri Garment di PT. Ungaran Sari Garment
PT.
Ungaran Sari Garment merupakan salah satu perusahaan Apparel Orientasi Export
terbesar di Indonesia, mengoperasikan pabrik-pabrik kelas dunia di berbagai
lokasi di Jawa yang didukung oleh 11.000 pekerja terampil dan professional.
Kapasitas produksi PT. Ungaran Sari Garment dapat menangani 1,7 juta lusin
pertahun dan maish dengan potensi ekspansi yang besar.
PT.
Ungaran Sari Garment memberikan konstribusi terhadap perekonomian masyarakat
dan karyawan yang ada, untuk karyawan PT. Ungaran Sari Garment memperoleh
pendapat sebesar Rp. 1.3000.000,00 s/d Rp. 1.500.000,00 itu cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Selain itu karyawan juga mendapatkan dana
pensiunan tunjangan hari raya serta jaminan kesehatan. Jam kerja karyawan
dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00/ 19.00 apabila terhadap karyawan
yang hamil mendapat konpensasi cuti 3 bulan untuk karyawan sementara dan 5
bulan untuk karyawan tetap, bekerja di PT. Ungaran Sari Garment industry
dihitung berdasarkan harian bukan berdasarkan shift kerja/ 60 jam per minggu,
kertika karyawan melakukan lembur, uang lembur dituliskan jelas dislip gaji, jam
istirahat dimulai pukul 12.00 sampai 12.30 kecuali hari jumat jam istirahat
lebih lama yakni pada pukul 12.00 sampai 13.00. suasana karyawan biasanya
dikarenakan banyak warga yang datang untuk berjualan dikawasan sekitar
industry.
B.
Keuntungan
dan Kelemahan Kinerja Industri Garment
Kinerja
Industri Garment pasti mempunyai keuntungan dan kelamahan. Resiko dalam
menjalin kualitas mutu dalam produksi garment sangatlah tidak mudah, pasti ada
proses-proses/ alur-alur kinerja yang baik biar tercipta kualitas/ mutu sesuai permintaan
buyer.
|
Berikut
ini factor-faktor kualitas garment :
1.
Style
2.
Maesurement
3.
Uniformity and color
matching
4.
Seams (Stich density,
stitch type, thread)
5.
Puckering
6.
Appaerance
7.
Color Fastness (to
washing, rubbing, water, etc)
8.
Crease recovery
9.
Buttons and Buttonholes
10.
Fabric defect
11.
Garment Defect
Dalam
memecahkan masalah tersebut yang sudah diketahui oleh Quality Control, dapat
memanggil Staff Mekanik untuk membenahi mesin jahit untuk distel ulang. Dan
sangatlah tidak mudah untuk menjadi Quality Control (Kendali mutu garment). Ada
tahap-tahap yang bisa dilakukan sebagai berikut :
1.
Menentukan standar
kualitas mutu barang untuk menyelesaikan produk garment
2.
Menentukan spesifikasi
untuk keubutuhan/ keperluan bahan dasar untuk mencapai keindahan/ estetika
3.
Menentukan spesifikasi
untuk proses
4.
Menentukan prosedur
pemeriksaan kendali
5.
Menentukan prosedur
pemeriksaan kualitas
C.
Strategi
Kinerja Industri Garment
Penggabungan
dari beberapa tugas yang dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Pemasaran
2.
Merchandising
3.
Perencanaan Produksi
4.
Produksi
5.
Penjamin/ Kendali mutu
6.
Keuangan
7.
Pembeli
8.
Operasional
KAIZEN
: sebuah manajemen yang berasal dari jepang yang merupakan prinsip fundamental
dari konsep lean manufacturing yang diterapkan sebagai pendekatan bertahap
secara sistematis dan berkelanjutan dalam upaya untuk menciptakan sebuah
lingkungan kerja ideal yang berdampak besar terhadap mutu, produktivitas,
kebersihan dan kenyamanan kerja serta dapat memotivasi SDM dalam bekerja.
Konsep
5s tersebut adalah :
1.
Seiri – Short (ringkas)
Contoh
: terjadinya penumpukan dalam salah satu operasi-operasi sewing
2.
Seiton –
Straighten (Rapi)
Contoh
: ikat gunting dengan tali
3.
Seosou – Sweep and
Celan (Resik/ bersih)
Contoh
: melakukan pemberitahuan sisa potongan kain
4.
Seiketsu – Systemite
(rawat)
5.
Shitseke – Standardize
(Rajin)
D.
Hamabatan
yang sering dihadapi kinerja Industri Germent
Resiko
usaha garment dapat mempengaruhi keberhasilan :
a.
Dalam sisi teknologi
Perkembangan
pasar global telah menghadapi produsen garment kepada permasalahan utama yang
adanya kompetisi global yang menyebabkan harga produknya terus turun, keinginan
konsumen yang terus meningkat
b.
Ketersediaan lahan/
lokasi
Factor
lahan/ lokasi tidak terlalu berpengaruh dalam industry garment
c.
Produk subtitun
d.
Jaminan ketersediaan
bahan baku utama
BAB
V
PENUTUP
Penulis
mengucapkan puji syukur serta terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
mana telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik dan lancar meskipun masih ada kekurangrangannya,
serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan laporan ini serta tlah memberikan saran, bimbingan
serta dorongan kepada penulis
Penulisan
sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembimbing,
rekan-rekan serta semua pihak yang sifatnya membangun demi sempurnanya laporan
ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khusunya
A.
Kesimpualan
1.
Bisnis Garment menjadi
bisnis menjanjikan di Indonesia
2.
Macam-macamn produk
yang dapat dihasilkan dari usaha garment
3.
Banyak factor yang
mempengaruhi usaha garment
B.
Saran
1.
Sebaiknya pemerintah
mendukung para pengusaha garmen di Indonesia
2.
Sebaiknya garmen harus
mampu bersaing dengan garmen impor
3.
Sebaiknya factor-faktor
yang mempengaruhi dalam usaha garmen benar-benar dipahami oleh pengusaha
garment, agar hasil garment mereka maksimal
|
pt.unggaran sari garmen adalah perusahaan yang cukup bagus dalam produksi
BalasHapuspakaian jadi yang sangat berkualitas dan di minati banyak konsumen
dan semangkin eksis produknya,
Ko kurang sesuai ya
BalasHapusKo kurang sesuai ya
BalasHapusLHA AKU KUDU PIYE?
BalasHapusKak boleh minta struktur organisasinya? karena ini foto struktur organisasinya tidak bisa dibuka,
BalasHapusTerimakasih,
Boleh minta struktur organisasinya kak?
BalasHapusBoleh minta surat pengalaman kerjanya kak
BalasHapusBagi karyawan yg sudah tidak bekerja di pt ungaran sari garment,apakah bisa mengurus bpjs ketenagakerjaan karena tidak bisa di cek melalui aplikasi bpjstku, dan mengurus surat pengalaman kerja?
BalasHapus