A. Beberapa Fungsi Sintaksis
Unsur Kalimat
Dalam kalimat terdapat beberapa
fungsi sintaksis. Fungsi sintaksis tersebut dimiliki oleh setiap unsur kalimat.
Unsur kalimat merupakan satuan gramatik dapat berupa kata, frasa, atau klausa
yang membentuk kalimat. Fungsi sintaksis kalimat ada bermacam-macam.
1. Subjek (selanjutnya disebut
S)
Subjek dapat dicari dengan
menggunakan kata tanya apa atau siapa. Subjek umumnya terletak di sebelah kiri
predikat. Subjek pada kalimat aktif dapat menjadi objek jika kalimat tersebut
dipasifkan. Subjek memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Berupa kata benda, frasa
benda, atau klausa.
Contoh:
1). Ayah Membaca koran di teras
S
P
O Ket. Tempat
2). Ayah Tuti bekerja di rumah sakit
daerah.
S (frasa
benda) P
Ket. tempat
3). Orang yang tidak ikut upacara akan dikenai sanksi
S (kalusa
P O
b. Dapat diikuti partikel pun
Contoh:
1) Ayah pun membaca koran di teras
S (kata)
P O
Ket. Tempat
2). Ayah Tuti pun bekerja di rumah sakit daerah
S (frasa
benda) P
Ket. tempat
3). Orang yang tidak ikut upacara
pun akan dikenai sanksi
S
(kalusa)
P
O
Subjek dibedakan menjadi dua,
yaitu subjek pelaku dan subjek penderita. Subjek pelaku adalah subjek yang
melakukan perbuatan. Subjek pelaku terdapat dalam kalimat aktif.
Contoh:
Penduduk desa membangun
jembatan
S
P
O
(S sebagai pelaku yang
membangun jembatan)
Anak-anak berbondong-bondong
ke depan sekolah
S
P
Ket. Tempat
(S sebagai pelaku yang
berbondong-bondong)
Subjek penderita adalah subjek
yang dikenai pekerjaan. Subjek penderita terdapat dalam kalimat pasif.
Contoh:
Padi sedang dijemur petani
S
P
O
(S dikenai pekerjaan jemur oleh
petani)
Buku dipinjam Deni tadi pagi
S
P O Ket.
waktu
(S dikenai pekerjaan pinjam
oleh Deni)
2. Predikat (selanjutnya
disebut P)
Predikat merupakan unsur yang
harus ada dalam kalimat. Predikat disebut unsur inti kalimat. Unsur predikat
dapat diisi oleh kata kerja, kata benda, kata sifat, kata bilangan, frasa
kerja, frasa benda, frasa sifat, atau frasa bilangan.
Contoh:
Aditya sedang membaca buku
S
P O
(P merupakan frasa kata kerja)
Ayahnya seorang dokter
S
P
(P merupakan frasa benda)
Fitria pintar sekali
S
P
(P merupakan frasa sifat)
Adiknya dua
S
P
(P merupakan kata bilangan)
3. Objek (selanjutnya disebut
O)
Objek terletak setelah
predikat. Objek merupakan unsur yang dapat hadir atau tidak. Objek wajib hadir
dalam kalimat transitif. Dalam kalimat intransitif objek tidak diperlukan.
Objek dalam kalimat aktif akan menjadi subjek dalam kalimat pasif. Objek dapat
berupa kata benda atau frasa benda.
Contoh:
Andi mengunjungi Pak Rustam
S
P
O
(Pak Rustam sebagai objek dalam
kalimat aktif)
Pak Rustam dikunjungi Andi
S P
O
(Pak Rustam sebagai subjek
dalam kalimat pasif)
Objek dibedakan menjadi objek
penderita dan objek pelaku. Objek penderita adalah objek yang dikenai
pekerjaan. Objek ini selalu ada dalam kalimat aktif. Dalam kalimat pasif objek
ini dapat berubah menjadi subjek.
Contoh:
Amin meletakan buku di meja tulis
S
P O
Ket. tempat
(O sebagai penderita yang
diletakan)
Ibu menasihati Hasan agar rajin belajar
S
P O
Pel
(O sebagai penderita yang
dinasihati)
Objek pelaku merupakan objek
yang melakukan perbuatan. Objek pelaku terdapat dalam kalimat pasif.
Contoh:
Buku diletakan Amin di meja tulis
S
P O
Ket. tempat
(O sebagai pelaku yang
meletakan)
Hasan dinasihati Ibu agar rajin belajar
S
P O
Pel.
(O sebagai pelaku yang
menasihati)
4. Pelengkap (selanjutnya
disebut Pel.)
Pelengkap disebut juga komplemen.
Pelengkap pada dasarnya mirip dengan objek sehingga orang sering mencampur
adukan pengertian objek dan pelengkap. Objek dan pelengkap sama-sama terletak
di belakang predikat. Objek dapat berupa kata benda atau frasa benda. Namun,
objek dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif, sedangkan pelengkap tidak
Contoh:
Fikri berdagang barang elektronik (berterima)
S
P
O
Barang elektronik didagang Fikri (tidak berterima)
S
P O
Berikut ini disajikan persamaan
objek dan pelengkap.
Objek
|
Pelengkap
|
Berwujud kata benda, frasa benda, atau klausa
|
Berwujud frasa benda, frasa kerja, frasa sifat, frasa
depan, atau klausa.
|
Berada langsung di belakang predikat
|
Berada langsung dibelakang predikat jika tidak ada objek
dan dibelakang objek jika objek hadir dalam kalimat
|
Dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
|
Tidak dapat dijadikan subjek dalam kalimat pasif
|
Dapat diganti dengan pronominal –nya
|
Tidak dapat diganti dengan –nya kecuali bergabung dengan
preposisi selain di, ke, dari, dan akan
|
5. Keterangan
Keterangan merupakan fungsi
sintaksis yang paling mudah berpindah tempat.Keterangan dapat berada di akhir,
di awal, atau ditengah kalimat. Kehadiran keterangan dapat bersifat manasuka atau
dapat ada atau tidak dalam kalimat. Keterangan dapat berupa frasa benda, frasa
kerja, frasa sifat, atau frasa depan.
Contoh:
a. Fahri memotong rambutnya dengan gunting
S
P
O Ket.
Cara
b. Dengan gunting Fahri memotong rambutnya
Ket. Cara S
P O
c. Fahri dengan gunting memotong rambutnya
S
Ket. Cara
P O
Keterangan dapat dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:
1. Keterangan tempat
2. Keterangan waktu
3. Keterangan alat
4. Keterangan tujuan
5. Keterangan cara
6. Keterangan penyerta
7. Keterangan
perbandingan/kemiripan
8. Keterangan sebab, dan
9. Keterangan kesalingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar