Sabtu, 10 September 2016

Resensi Buku Perahu Kertas

Resensi Buku Perahu Kertas
Judul                        :   Perahu Kertas
Pengarang                :   Dewi Lestari
Penerbit                   :   Bentang Pustaka
Tahun                      :   2012
Cetakan                   :   18
Kategori                   :   Remaja, Romantis
Jumlah halaman         :   444 halaman
Harga                      :   Rp35.000


Dewi Lestari atau yang bernama Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Kiprah Dee dalam dunia kepenulisan telah membawanya ke berbagai ajang sastra  bergengsi di dalam maupun luar negeri. Beberapa prestasi dan penghargaan yang baru-baru ini diperolehnya antara lain: Top 88 Most Influential Women in Indonesia (Globe Indonesia), The Most Outstanding Woman 2009(Kementrian Pemberdayaan Perempuan & Kantor Berita Antara). Nama Dee juga muncul sebagai peringkat pertama dalam polling nasional “Penulis Perempuan Paling Dikenal di Indonesia” tahun 2009. Perahu Kertas adalah karya Dee yang keenam sesudah Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, Supernova: Akar, Supernova: Petir, Filosofi Kopi, dan Rectoverso. Kini, Dee dan keluarga mungilnya menetap di Jakarta.
Penulis terinspirasi dari beberapa hal yang pernah ia alami seperti komik Popcornkarya Yoko Shoji, lagu Swamp Opheliakarya Emily Saliers, dan film Reality Bites. Komik Popcorn karya Yoko Shoji menginspirasi penulis untuk membuat cerita yang memiliki spirit dan menyaksikan tokoh-tokohnya bertransformasi dari remaja ingusan sampai menjadi manusia dewasa. Lagu Swamp Ophelia menginspirasi penulis untuk membuat cerita dimana kedua tokoh utamanya berdiri di dua kutub yang berlawanan dan pada akhirnya harus bertemu di segala kemustahilan. Sedangkan dilm Reality Bites menginspirasi penulis untuk memberikan ilmu kepada pembaca untuk percaya pada impian mereka.
Cerita di mulai dari seorang anak laki-laki bernama Keenan yang baru lulus SMA di Amsterdam. Keenan memiliki cita-cita menjadi pelukis seperti mamanya dulu tapi ayahnya tidak memperbolehkan Keenan untuk menjadi pelukis. Ayah Keenan menginginkan Keenan untuk kuliah di Fakultas Ekonomi untuk menggantikan posisinya di perusahaan miliknya. Dengan sangat berat hati, Keenan mengikuti keinginan ayahnya.
Tokoh utama lainnya dalam novel ini adalah Kugy. Kugy adalah seorang gadis yang juga baru lulus SMA. Kugy memiliki mimpi untuk menjadi seorang pendogeng. Kugy dan Keenan dipertemukan oleh pasangan Eko dan Noni saat Kugy, Eko, dan Noni menjemput Keenan di stasiun yang akan berkuliah di Perguruan Tinggi yang sama dengan mereka. Sebelum Keenan dan Eko pergi ke kosan mereka, mereka berteduh sebentar di kosan Noni dan Kugy setelah kehujanan. Disanalah Kugy dan Keenan saling bercerita tentang kisah mereka masing-masing. Pada saat itu Kugy meminjamkan buku
dongeng buatannya kepada Keenan. Setelah tiba di kosannya, Keenan membuat ilustrasi dari buku dongeng yang Kugy buat.
Semenjak itulah mereka berempat bersahabat. Hingga akhirnya datang seorang Wanda (sepupu Noni). Noni dan Eko berniat untuk menjodohkan Keenan dengan Wanda yang seorang kurator muda. Eko, Noni, Kugy, dan Wanda menemui Keenan saat Keenan berulang tahun. Saat itulah Wanda dan Keenan betemu. Wanda tertarik dengan lukisan-lukisan Keenan dan berniat untuk memamerkannya di Galeri Warsita, galeri lukisan milik ayah Wanda.Kugy merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya saat mendengar rencana Eko dan Noni dan pada saat itulah Kugy menyadari bahwa dirinya menyukai Keenan namun Kugy juga menyadari bahwa dirinya telah mempunyai seorang kekasih benama Joshua sehingga dirinya memutuskan untuk menyibukkan dirinya dengan menjadi pengajar di Sakola Alit. Disanalah Kugy menemukan murid-murid yang cerdas dan bersemangat. Kugy-pun membuatkan sebuah dongeng mengenai murid-muridnya sendiri dengan judul “Jendral Pilik dan Pasukan Alit”.
Suatu hari, Keenan betemu dengan Kugy dan memberitahu Kugy bahwa lukisannya akan dipamerkan di Galeri Warsita. Kugy merasa senang mendengar kabar itu namun ia juga sedih karena itu berarti hubungan Keenan dengan Wanda semakin dekat. Tapi, ternyata dugaan Kugy salah, hubungan Keenan dan Wanda akhirnya berakhir. Setelah itulah kehidupan Keenan mulai tak teratur. Keenan memutuskan pergi ke Bali untuk tinggal bersama pak Wayan, teman dari ibu Keenan. Keenan sangat yakin dengan keputusannya karena setelah memutuskan untuk berhenti kuliah dan terbelinya lukisan pertamanya. Dugaaan Keenan benar, di Bali ia sangat sukses. Lukisannya semakin dikenal dan disana ia bertemu dengan Luhde Laksmi yang dengan sabar menjadi temannya selama ia tinggal disana. Sementara Kugy melanjutkan kehidupannya dengan bekerja disebuah biro iklan sebagai copy writer dan pimpinannya adalah teman dari kakak Kugy bernama Remi. Remi merupakan pimpinan yang baik dan bijaksana. Ia memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mendapatkan proyek dengan ide yang kreatif. Hingga akhirnya Kugy mendapatkan sebuah proyek besar dan hal itu membuat teman-teman kantornya iri kepadan Kugy.
Dengan cara tak terduga hubungan Kugy dengan Remi semakin dekat dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Demikian pula dengan Keenan dan Luhde, mereka akhirnya bersama.  Suatu hari, ibu Keenan menjemputnya ke Bali karena ayah Keenan sedang sakit keras dan membutuhkan kehadiran Keenan. Semenjak itulah kehidupan Keenan berubah. Ia harus menggantikan posisi ayahnya di perusahaan. Keenan harus meninggalkan Luhde dan hobbinya. Hingga akhirnya Kugy dan Keenan dipertemukan kembali dalam acara pertunangan Noni dan Eko. Setelah iu, mereka berempat kembali berkumpul seperti dahulu. Tanpa saling mengetahui, sebenarnya Keenan mengenal Remi yang merupakan pembeli lukisan pertamanya. Bagaimanakah akhir dari cerita ini? Sebaiknya anda langsung membeli novelnya.
Kelebihan pada novel ini adalah penulis menggunakan bahsa yang mudah dimengerti dan banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari kisah hidup tokoh terutama tentang mimpi,penggambaran tokoh dapat secara rinci di gambarkan. Ukuran tulisan yang digunakan juga cocok untuk pembaca. Kekurangan pada novel ini adalah penulis terlalu banyak memunculkan konflik sehingga pembaca seolah menemukan titik jenuh dan dapat menebak akhir cerita. Pada akhir ceritanya-pun juga tidak dijelaskan apa yang terjadi pada kedua tokoh utamanya.
Kelemahan pada novel ini adalah penulis memberikan banyak konflik yang sedikit membingungkan.
 Keunikan pada novel ini adalah pada kepribadian dari kedua tokoh utama sangat unik dan menarik. Simpulan         : Penulis dapat memberikan pelajaran hidup bagi pembaca. Penulis juga dapat menceritakan dengan rinci kepribadian setiap tokoh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar